Keterkaitan Tujuan Perusahaan dan Operasi
Tujuan
operasi adalah menunjukkan “produktivitas” operasi yang diminta jika perusahaan
itu hendak mencapai keunggulan bersaing di pasar. Operasi mencapai tujuannya
melalui keputusan structural dan teknis dalam tiga bidang: fasilitas, dukungan
infrastruktur, serta hubungan internal yang tepat. Bidang ini disebut operasi
sebagai suatu sistem yang produktif dapat menghasilkan barang atau jasa.
Perancangan
Sistem Operasi
Mencari
konsumen potensial dan mengevaluasi produk dan jasa merupakan salah satu cara
untuk perancangan strategi perusahaan. Perancangan system operasional meliputi
pembuatan keputusan mengenai apa dan dimana mereka akan diproduksi dan oleh siapa.
Perancangan dan perencanaan barang/jasa: (1) menghasilkan ide, barang, dan
jasa. (2) Memilih ide yang secara teknologi dapat dikerjakan dengan mudah
(feasible), dapat dipasarkan dan sesuai/ cocok dengan keseluruhan strategi
perusahaan. (3) Menghasilkan perancangan barang dan jasa final.
Rancangan
tambahan computer/ Computer Aided Design (CAD). Saat ini perancangan produk
meliputi berbagai proses yang melibatkan kreatifitas, testing prototype atau
model kerja dengan CAD. CAD memungkinkan perancangan produk, drafting, dan tes
agar penyajiannya bagus dan menarik lewat komputer.Karena hampir 80% biaya
produk ditetapkan oleh rancangan, kebanyakan pabrik/pengusaha cenderung
menggunakan teknik yang semu, dimana perancangan dan teknisi pabrik bekerjasama
untuk menyederhanakan rancangan. Jadi, computer membuat suatu rancangan yang
dapat digunakan secara otomatis dan mengawasi seluruh proses operasional.
Perancangan
kapasitas adalah keputusan operasional yang mempertimbangkan kuantitas
barang/jasa yang akan diproduksi. Bill of material adalah daftar jenis dan
jumlah bagian yang diperlukan untuk menghasilkan produk yang diinginkan.
Keputusan kedua dalam merancang system operasi adalah berapa banyak produk/jasa
yang akan dihasilkan. Hal ini disebut perencanaan kapasitas suatu proses
meramalkan permintaan dan kemudian memutuskan sumber daya apa yang diperlukan
untuk dapat memenuhi permintaan. Perubahan kapasitas meliputi waktu kerja,
shift personal, subkontrak dan penggunaan persediaan.Perubahan kapasitas meliputi
tambahan atau perpindahan kapasitas dengan ekspansi fasilitas fisik, atau
ekspansi kontrak.
Pemilihan
proses menentukan bagaimana barang/jasa dihasilkan yang melibatkan keputusan
teknologi: (1) pilihan teknologi utama (mayor). (2) Pilihan teknologi pendukung(minor).
(3) Pilihan komponen-komponen tertentu. (4) Computer Aided Design
(CAD)/Computer Automated Manufacturing (CAM) dan Computer Integrated
Manufacturing (CIM). Pemeliharaan arus
proses tergantung pada sifat dan keadaan sistem. Pemilihan lokasi fasilitas. Tujuan dari
perencanaan lokasi adalah untuk memanfaatkan kapasitas yang ada dalam sistem
dengan cara yang dapat meminimalkan produksi total dan biaya distribusi untuk
setiap fasilitas tambahan, fixed cost dan variable cost terjadi. Analisa lokal
diproses dengan menentukan kebutuhan-kebutuhan lokasi dan mengevaluasi
alternatif daerah, komunitas dan tempat tertentu dengan menggunakan: (1) model
keuangan tradisional, (2) program linier, (3) model statistik, (4) model
simulasi komputer dan (5) model rating faktor lokasi.
Perencanaan
penyusunan tata ruang. Dalam penyusunan tata ruang, proses dan alat keputusan
diterjemahkan ke dalam pengaturan fisik untuk produksi ruangan harus tersedia
untuk: (1) fasilitas produksi. (2) Fasilitas non produksi. (3) Fasilitas
pendukung. Ruang juga harus menyediakan untuk ruangan bahan atau kapasitas
tambahan.Layout yang bagus untuk meminimalkan ruang untuk penanganan bahan dan
alat memuaskan faktor-faktor lain. Tata ruang dapat ditentukan oleh arus kerja
atau fungsi-fungsi dalam sistem operasional. Tata ruang arus kerja merupakan
perencanaan yang mempertimbangkan: (1) penyusunan tata ruang produksi (product
layout) digunakan untuk memproduksi yang telah standar dan biasanya dengan
volume output besar dan dikerjakan dengan proses yang sama dari awal sampai
akhir. (2) Penyusunan tata ruang proses (process layout) untuk mengatur
produksi berdasarkan tugas. Process layout berorientasi proses dan sesuai untuk
sistem operasi terputus bila aliran kerja tidak standar/bebas, penyusunan tata
letak dimana alat yang sejenis atau yang mempunyai fungsi sama ditempatkan di
bagian yang sama dan pengelompokan personalia dan mesin mengerjakan pekerjaan
sejenis. (3) Penyusunan tata ruang posisi tetap (fixed position layout) untuk
menangani produk-produk yang besar dan berat. Penyusunan tata ruang fungsi
merupakan perencanaan tata ruang yang mempertimbangkan: (1) tata ruang
penyimpanan untuk meminimalkan biaya persediaan dan biaya penyimpanan. (2) Tata
ruang pemasaran untuk memaksimalkan pengenalan, promosi, dan penjualan produk.
(3) Tata ruang proyek untuk membangun proyek atau satu jenis produk dalam suatu
bangunan. Rancangan kerja mempengaruhi
biaya operasi. Ada dua masalah penting dalam rancangan kerja: (1) tingkat
keahlian, dan (2) perilaku pegawai yang dibawa ke tempat kerja serta
keselamatan kerja.
Perencanaan
dan Pengawasan Operasional
Tujuan
perencanaan dan pengawasan operasional adalah untuk memaksimalkan pelayanan
pada konsumen, meminimalkan investasi persediaan dan memaksimalkan efisiensi. Perencanaan produksi didasarkan pada ramalan:
(1) keseluruhan rencana dibuat dalam waktu tertentu. (2) Perencanaan
operasional harus diterjemahkan ke dalam jadwal produksi utama yang menentukan
kuantitas dan waktu jangka pendek produksi utama yang menentukan kuantitas dan
waktu jangka pendek produk akhir harus dihasilkan.Untuk memproduksi suatu
barang atau jasa diperlukan faktor-faktor produksi: man, money, materials,
methode, machine, dan market yang disingkat Sixm`s.
Jadwal
detail dengan menggunakan software manajemen proyek. Schedule jangka produk
atau schedule terinci menentukan kuantitas dan jenis item yang akan diproduksi
serta bagaimana caranya. Kapan dan dimana harus diproduksi untuk hari/minggu
berikutnya. Manajemen persediaan. Persediaan
adalah supply bahan baku, bahan setengah jadi atau barang dalam proses dan
barang jadi bagi perusahaan untuk tetap mempertahankan agar bisa memenuhi
kebutuhan operasionalnya. Untuk meminimalkan biaya-biaya persediaan dan
pemeliharaan persediaan secara optimum, berbagai model matematik dan model
persediaan berbasis komputer telah dikembangkan untuk membantu manajer dalam
memutuskan kapan dan berapa banyak persediaan yang harus dipesan. Ada tiga
metode yang paling penting, yaitu: (1) Material requirement planning (MRP).
Perencanaan bahan-bahan yang diperlukan, adalah system perencanaan operasional
dimana produk akhir dianalisa untuk menentukan bahan-bahan yang diperlukan
untuk memproduksi produk tersebut. (2) Material resource planning membandingkan
dengan kebutuhan MRP untuk mengetahui sumber daya dan menghitung biaya unit,
dapat juga digunakan dengan program computer lain untuk menangani pesanan
masuk, pemfakturan, dan tugas-tugas operasional lain. MRP II menyediakan sistem
pengawasan bahan yang lebih baik disbanding MRP. (3) Just in time inventory
(JITI) merupakan sistem persediaan dimana kuantitas produksi seimbang/sama
dengan kuantitas pengiriman, dimana pembelian bahan dan pengantaran barang jadi
dilakukan tepat pada saat dibutuhkan/digunakan (just in for usage).
Pengawasan
kualitas merupakan salah satu cara yang penting untuk menambah nilai (value
added) produk jasa yang membedakannya dari produk dan jasa pesaing. Karena itu
pengawasan kualitas sekarang dipandang sebagai bagian yang utuh dari strategi
perusahaan sebagai akibatnya, pengawasan kualitas dipertimbangkan pada setiap
tahap proses operasi, dengan identifikasi tujuan serta memperbaiki kesalahan
secepat mungkin daripada menunggu sampai akhir operasi. Cara pengawasan
kualitas tradisional: penerimaan sample (acceptance sampling). Pengawasan
proses (process control). Teknik ini dikembangkan selama tahun 30-an oleh Bell
Telephone statistik, karena melibatkan tes statistik sampling dan proporsinya
lebih besar dibandingkan tes lain. Prosedur pengawasan proses. Prosedur
penerimaan sampel merupakan tes sejumlah kecil sampel yang diambil dari batch
untuk melihat apakah keseluruhan batch dapat diterima, ditolak atau harus
melalui beberapa tes terlebih dahulu.
Manajemen
kualitas terpadu (Total Quality Management/ TQM). Trilogy J. M. Juran:
perencanaan, pengendalian, dan peningkatan mutu. Manajemen kualitas terpadu
merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha yang
berorientasi pada kepuasan-langganan dengan melibatkan seluruh anggota.Melalui
pengolahan mutu terpadu diharapkan barang dan jasa yang dihasilkan dapat
memenuhi kebutuhan sesuai dengan keinginan dan harapan konsumen. Penghargaan
kualitas (Quality Award) untuk memacu serta memotivasi dan menghargai hasil
karya produk barang, jasa yang menunjukkan suatu prestasi akan komitmen
seseorang atau perusahaan pada kualitas, maka telah dibuatkan standar
penghargaan baik yang bersifat nasional, regional maupun internasional. Ada
beberapa standar yang dipakai untuk memberikan penghargaan atas kualitas
terbaik yaitu: (1) Malcolm Baldridge Quality Award (BQA), diberikan di Amerika
sebagai Business Nobel prize. (2) European Quality Award (EQA), diberikan di
Eropa Barat sebagai European Quality prize. (3) Deming Quality Prize/Award (DQP),
diberikan di Jepang sebagai Deming Prize. Ketiga jenis penghargaan itu diakui
oleh Triad Market (Amerika Eropa-Jepang) dalam perdagangan bebas dan sekarang
dianut juga oleh negara-negara lainnya di dunia internasional. Bagi perusahaan
besar, menengah dan kecil yang telah memenuhi persyaratan tersebut dapat
diberikan penghargaan dalam bentuk: (1) Penghargaan Perunggu (Bronze Award) (2)
Penghargaan Perak (Silver Award) (3) Penghargaan Emas (Golden Award). Dengan
diberlakukannya ISO 9000 khususnya pada lingkungan Triad Market juga berarti
perusahaan-perusahaan di seluruh dunia harus berstandar pada itu, terutama
dalam memenuhi kualitas yang dapat bersaing apabila ingin diterima menjelang
diberlakukannya peraturan WTO dalam perdagangan bebas pada tahun 2020 di
seluruh dunia.
Konsep
dan Aplikasi di Bidang Manajemen Operasional
Terkait
pula dengan isu-isu strategik dalam era baru manufaktur yang diindikasikan oleh
adanya tuntutan penguasaan teknologi, kecepatan, fleksibilitas tinggi sebagai
competitive excellence perusahaan.
KESIMPULAN
Manajemen
operasional merupakan aplikasi dari konsep dan prinsip manajemen dalam praktek,
sehingga manajemen operasi memiliki kedudukan yang sangat penting pada suatu
perusahaan. Karena tanpa manajemen yang baik dalam pengoperasian, suatu
perusahaan akan mengalami masalah. Itulah sebabnya, mengapa pengetahuan tentang
manajemen operasi mutlak diperlukan oleh setiap manajer.
Model
konseptual sistem operasional merupakan hal paling utama yang harus ditentukan
oleh manajer untuk diterapkan pada perusahaan.Agar tujuan yang diinginkan oleh
perusahaan dapat segera dicapai.
Hal
terpenting pada manajemen operasi ialah penerapan konsep dan aplikasi manajemen
itu sendiri.Terutama pada penguasaan teknologi, kecepatan, dan fleksibilitas tinggi
sebagai competitive excellence perusahaan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar